Debat Calon Wakil Bupati Bojonegoro Ricuh, Protes Paslon Nomor 2 Jadi Penyebab Penghentian
Bojonegoro— Di tengah tahapan kampanye Pilkada serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro menggelar debat publik untuk calon bupati dan wakil bupati. Debat ini bertujuan untuk menyampaikan visi dan misi masing-masing pasangan calon kepada masyarakat.
Namun, debat publik yang diharapkan ditonton oleh banyak warga Bojonegoro terpaksa dihentikan karena terjadi insiden yang dianggap menyebabkan kegaduhan.
KPU Bojonegoro telah menetapkan dua pasangan calon untuk Pilkada yang akan diadakan pada 27 November 2024, yaitu Teguh Haryono dan Farida Hidayati sebagai pasangan nomor urut 1, serta Setyo Wahono dan Nurul Azizah sebagai pasangan nomor urut 2.
Debat publik perdana yang mempertemukan calon wakil bupati dari kedua pasangan, Farida Hidayati dan Nurul Azizah, diadakan di Ballroom Hotel Eastern, Bojonegoro, dan disiarkan melalui berbagai media, termasuk TV9 dan Radio Malowopati FM.
Berdasarkan berita acara tertanggal 24 September 2024, KPU Bojonegoro telah merencanakan tiga kali debat publik. Debat pertama akan diikuti oleh calon wakil bupati pada 19 Oktober, debat kedua akan melibatkan calon bupati pada 1 November, dan debat ketiga akan diikuti oleh kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati pada 13 November.
Namun, saat debat calon wakil bupati berlangsung, terjadi kegaduhan setelah Farida Hidayati, calon wakil bupati nomor urut 1, mengajak pasangannya naik ke panggung meskipun acara seharusnya hanya untuk wakil bupati.
Meski sudah diperingatkan, pasangan ini tetap berdiri bersama di atas panggung, memicu protes dari tim pasangan nomor urut 2. Setelah dilakukan kompromi tanpa hasil, KPU memutuskan untuk menghentikan debat.
Insiden ini diduga berawal dari rapat koordinasi sebelumnya, di mana pasangan nomor urut 1 mengajukan permohonan agar format debat diubah, meskipun format yang sudah disepakati sebelumnya telah ditandatangani oleh KPU, Bawaslu, dan perwakilan masing-masing pasangan calon.